Article

Apa Perbedaan dari Screw & Centrifugal Chiller?

Screw Chiller dan Centrifugal Chiller adalah dua jenis sistem pendingin yang banyak digunakan dalam industri, termasuk di sektor pulp & paper. Keduanya memiliki perbedaan dalam prinsip kerja, kapasitas, efisiensi, dan aplikasi. Berikut adalah penjelasan perbedaannya:

  1. Prinsip Kerja

Screw Chiller:

Menggunakan kompresor sekrup (screw compressor), di mana dua rotor (male dan female) berputar untuk mengompresi refrigeran.

Proses ini menghasilkan aliran refrigeran yang stabil dengan tekanan konstan.

Centrifugal Chiller:

Menggunakan kompresor sentrifugal yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal untuk mengompresi refrigeran.

Refrigeran dipercepat melalui impeller, menciptakan tekanan tinggi.

  1. Kapasitas Pendinginan

Screw Chiller:

Umumnya digunakan untuk aplikasi dengan kapasitas kecil hingga menengah (sekitar 70 hingga 700 ton refrigerasi).

Cocok untuk kebutuhan lokal atau area terbatas.

Centrifugal Chiller:

Dirancang untuk aplikasi dengan kapasitas besar (di atas 300 ton hingga ribuan ton refrigerasi).

Ideal untuk pabrik besar atau fasilitas dengan kebutuhan pendinginan yang sangat tinggi.

  1. Efisiensi Energi

Screw Chiller:

Lebih efisien untuk beban parsial (partial load) karena performa stabil meskipun beban pendinginan bervariasi.

Efisiensi umumnya lebih rendah dibandingkan centrifugal pada beban penuh.

Centrifugal Chiller:

Sangat efisien pada beban penuh karena memanfaatkan teknologi canggih seperti variable speed drive (VSD).

Efisiensi menurun jika beban pendinginan berkurang.

  1. Kompleksitas dan Ukuran

Screw Chiller:

Desain sederhana, lebih ringkas, dan mudah dipasang.

Membutuhkan perawatan lebih sedikit karena komponennya lebih sederhana.

Centrifugal Chiller:

Desain lebih kompleks dan membutuhkan ruang yang lebih besar.

Perawatan lebih intensif karena memiliki lebih banyak komponen bergerak seperti impeller.

  1. Kebisingan dan Getaran

Screw Chiller:

Relatif lebih bising dibandingkan centrifugal karena desain kompresornya.

Dapat menghasilkan getaran lebih tinggi.

Centrifugal Chiller:

Lebih tenang dan memiliki getaran lebih rendah, cocok untuk instalasi di area sensitif terhadap kebisingan.

  1. Biaya

Screw Chiller:

Lebih murah dalam hal biaya awal dan cocok untuk investasi dengan anggaran terbatas.

Biaya operasional bisa lebih tinggi jika digunakan untuk kapasitas besar.

Centrifugal Chiller:

Biaya awal lebih tinggi, tetapi efisiensi pada kapasitas besar dapat mengurangi biaya operasional dalam jangka panjang.

  1. Aplikasi

Screw Chiller:

Cocok untuk pabrik kecil, hotel, rumah sakit, atau fasilitas dengan kebutuhan kapasitas menengah.

Banyak digunakan untuk pendinginan proses industri skala kecil.

Centrifugal Chiller:

Digunakan di pabrik besar, gedung bertingkat tinggi, dan fasilitas industri besar yang membutuhkan pendinginan intensif.

Kesimpulan:

Pilihan antara Screw Chiller dan Centrifugal Chiller tergantung pada kebutuhan kapasitas, efisiensi energi, dan anggaran.

Screw Chiller lebih baik untuk skala menengah dengan beban parsial yang berfluktuasi.

Centrifugal Chiller lebih unggul untuk kapasitas besar dan efisiensi tinggi pada beban penuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.